Program genetik itu bertindak mutlak didalam usia panjang cacing gelang di lingkungan dingin. beberapa ilmuwan menyebutkan program itu juga ada pada hewan berdarah panas, terhitung manusia.
Beberapa ilmuwan sudah lama beranggapan binatang dapat hidup lebih lama di lingkungan yang dingin dikarenakan sistem termodinamika pasif. suhu yang rendah kurangi tingkat reaksi kimia serta karena memperlambat laju penuaan. �namun saat ini, sekurang-kurangnya pada cacing gelang, usia panjang tidak bisa cuma diterangkan akibat penurunan reaksi kimia. ini sesungguhnya sesuatu sistem aktif yang diatur oleh gen�, tutur bagian staf pengajar di University of Life Sciences Michigan Institute Shawn Xu.
Xu mendapatkan udara dingin mengaktifkan reseptor yang dikenal sebagai saluran trpa1. reseptor itu ditemukan didalam saraf serta beberapa sel lemak pada nematoda. trpa1 lantas melalui kalsium ke didalam sel. akhirnya sesuatu reaksi yang selanjutnya jadi gen yang berkenaan dengan usia panjang.
Cacing yang kekurangan trpa1 tidak dapat hidup lebih lama. mereka mempunyai periode hidup lebih pendek pada suhu yang lebih rendah. perihal ini menyebabkan kemungkinan menarik bahwa tuturan udara dingin bisa menambah usia panjang pada mamalia, kata xu.
Penelitian ini dipublikasikan dengan online bln ini didalam jurnal cell. perihal itu disampaikan pada pertemuan tahunan asosiasi amerika untuk kemajuan ilmu dan pengetahuan di boston.
Beberapa peneliti lama tahu turunkan suhu inti tubuh hewan berdarah panas, layaknya tikus sebesar 0, 5 derajat celsius bisa memperpanjang usia sebesar 20%. tetapi, perihal itu belum dulu diuji cobalah pada manusia.
Penelitian ini juga mengungkap jalinan kalsium dengan usia panjang untuk pertama kalinya serta bikin jalinan baru pada jaringan lemak dengan tanggapan suhu. Xu menyebutkan tak hanya suhu dingin, bumbu pedas wasabi juga mengaktifkan trpa1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar