
Nanti kalau sudah jelas diberi tahu,� kata Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati, Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/5/2016). Informasi kasus ini, berawal dari SMS yang beredar di kalangan wartawan, yang mengatasnamakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. �Kasihan anak itu, bahkan diduga akibat mengalami pemerkosaan, anak itu menderita penyakit kelamin menular,� ujar Arist saat dihubungi.
Arist juga mengakui, pihaknya akan membuat laporan ke Kepolisian Resort Kota Semarang. �Hari Rabu saya akan ke Polrestabes Semarang membuat laporan.
Polisi harus menangkap para pelaku. Kasihan anak itu,� ujar Arist. Terpisah, �A�, yang merupakan ayah korban, saat dikonfirmasi, mengaku tengah berada di luar Semarang. �Nanti kalau saya sudah pulang, saya akan hubungi balik,� ujar ayah korban saat dihubungi. SR pertama kali diperkosa pada 7 Mei 2016 di sebuah gubuk persawahan sekira pukul 00.00 WIB oleh tujuh orang pemuda.
Lalu perkosaan yang kedua pada 12 Mei 2016, korban kembali diperkosa oleh 12 pemuda di dekat Depo Pasir. Ketiga pada 14 Mei, SR diperkosa oleh dua pemuda di tempat rumah pembuatan batu bata. Kepala Unit PPA Polrestabes Semarang, AKP Umarsini, menyatakan baru mendapat laporan tersebut siang tadi. �Ayahnya yang membuat laporan. Laporan sudah kami terima dan kita sedang melakukan penyelidikan,� ujar Umarsini. via kini
Demikianlah postingan 21 Pemuda cabul kepada Gadis Masih Pelajar SD dan Terjangkit Penyakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar