Sabtu, 04 Juni 2016

inilah Tamu Mulia Mungkin Ada Yang Belum tahu !?

Bagikan.me-Alangkah senangnya ketika kita akan kedatangan tamu yang sangat kita nanti-nantikan. Apa yang kita lakukan ketika rumah kita akan dikunjungi tamu yang kita nantikan kedatangannya? Mungkin tamu yang akan datang adalah calon mertua yang membawa puteri atau puteranya untuk dinikahkan kepada kita, atau mungkin tamu yang akan datang tersebut adalah rekan bisnis yang menjanjikan keuntungan yang besar.
inilah Tamu Mulia Mungkin Sedikit Yang Tahu !

Wah pastinya kita akan mempersiapkan diri kita dan rumah kita dengan sebaik mungkin ya, untuk menyambut tamu yang dinantikan kedatangannya tersebu

Nah tamu yang akan datang kali ini adalah tamu yang sangat agung, yang membawa bukan hanya keuntungan atau kesenangan sementara di dunia seperti calon mertua atau rekan bisnis, tapi juga membawa keuntungan jangka panjang serta menjadikan kita sebagai manusia dengan julukan terbaik yakni muttaqien alias orang yang bertakwa. Ya, benar saudaraku semua, tamu tersebut adalah Bulan Ramadhan nan Mulia.

Setiap muslim dan muslimah pasti akan menyambut dengan gembira dan antusias datangnya bulan yang penuh ampunan ini. Tak tanggung-tanggung persiapan menyambutnya pun dilakukan 2 bulan sebelum kedatangan tamu yang agung ini. Doa pun terucap dari setiap lisan orang yang beriman "Allahumma bariklana fii rajab wa sya'ban wa balighna Ramadhan", Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab, Sya'ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan (HR. Ahmad dan Thabrani).

Persiapan ruhiyah, fikriah, dan fisik pun dilakukan agar ketika saatnya nanti diri kita prima dalam meniti detik demi detik Ramadhan, menempa diri kita untuk lulus dan diwisuda memperoleh gelar yang menjanjikan kebahagiaan dunia dan akhirat tersebut.

Hanya orang-orang yang munafik saja yang merasa susah, sungkan, malas, enggan, menghadapi bulan suci ini. Bukan doa menyambut Ramadhan yang terucap dari lisan mereka, melainkan ucapan keluh kesah : "Yah..kayaknya baru aja kemaren ya kita puasa, sekarang udah mau puasa lagi.." tidak ada kegembiraan yang terpancar ketika bulan yang mulia ini menghampiri orang-orang munafik. Yang ada hanyalah kesedihan, dan kemalasan. Kita berdoa agar kita tidak termasuk golongan orang-orang yang munafik ini.

Saudaraku semua, tidakkah kita belajar dari sosok bayi mungil yang lucu? Matanya memancarkan kebeningan dan kebenaran. Senyum maupun tangisannya mengungkapkan ketulusan yang jauh dari kepalsuan dan kepura-puraan. Daya juangnya dalam belajar sangatlah besar. Lihatlah ketika ia belajar berdiri dan berjalan dengan gigih, ketika terjatuh mereka tidak kapok untuk kembali bangun dan berdiri, serta terus berusaha sampai bisa berjalan meski terjatuh berkali-kali.

Mereka masih suci bak kain putih yang bersih, karena setiap bayi yang dilahirkan adalah fitrah, bersih dari dosa dan kesalahan. Demikian pula halnya kita semua ketika dilahirkan adalah dalam keadaan fitrah, tak ada cap kemalasan, kelesuan, ketidaksemangatan, serta keputusasaan dalam meraih cita dan cintaNya. Namun kenapa kini setelah kita dewasa sifat-sifat jelek tersebut melekat pada diri kita?

Saudaraku, tamu yang mulia ini menjanjikan jika kita sungguh-sungguh menjalaninya, maka kita akan kembali kepada fitrah bak bayi yang baru dilahirkan. Jadikanlah seolah-olah Ramadhan kali ini adalah Ramadhan kita yang terakhir, kesempatan terakhir kita untuk mensucikan diri. Karena kita tidak pernah tahu apakah tamu ini akan mengunjungi kembali di tahun yang akan datang.

Izinkanlah sebelum tamu ini datang saya memohon maaf apabila selama ini ada tingkah polah, ucapan, yang tidak berkenan. Semoga Allah SWT mengampuni kita semua dan memberikan kesempatan kepada kita untuk menyambut tamu mulia ini.

demikianlah artikel Tamu Mulia dikutipdari dhermawan.wordpress.com semoga berguna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar